Bidadari Bermata Jeli

"Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik, sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Waaqi'ah [56] :22-24).
Sebuah kehidupan di Jannah yang penuh dengan kenikmatan yang tiada tara. Air yang terpancar dari mata air Kafur, Tsanim, dan Salsabil serta sungai-sungai yang mengalirkan air susu. Kemudian, para gadis yang elok nan rupawan berdiam diri di dalam istana-istana surga,mereka tak kan pernah keluar melainkan menunggu para calon suaminya yang beriman ketika di dunia. Kecantikan, keindahan tubuh, keanggunan, dan segala kelebihan yang dimilikinya tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, tak mampu untuk digambarkan dengan pena-pena kita. Gadis perawan itu terjaga kesuciannya, tak pernah tersentuh oleh tangan-tangan, jahil baik dari kalangan manusia maupun jin. Mereka adalah para wanita surga atau yang lebih kita kenal dengan nama BIDADARI.
Demikianlah gambaran yang terlintas di benak kita, sekilas mengenai bidadari dan keindahan surga. Untuk selebihnya, wallahu a'lam. Gambaran tentang surga dan neraka, malaikat dan bidadari, merupakan sesuatu yang termasuk ke dalam perkara ghaibiah. Kita mengimaninya berdasarkan informasi yang diberikan melalui firman Allah swt dan sabda RasulNya.
***
Karakteristik Sang Bidadari

Mengenai bidadari itu sendiri, kita mengetahuinya sesuai dengan yang diinformasikan oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah. Di antara kabar itu, adalah karakter sang bidadari, inilah karakter yang dimiliki oleh wanita surga itu, yakni Cantik dan Berakhlak baik. Sekali lagi, siapa pun tak dapat menggambarkan kecantikannya. Jangankan untuk itu, sekadar mengkhayalkannya saja kita tak berdaya. Namun kecantikan dan keindahan bentuk tubuhnya, Allah swt berfirman, "Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan." (QS. Ar-Rahmaan [55] :
58).
"Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik." (QS. Ar-Rahmaan [55] : 70).
"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit di dalam rumah." (QS. Ar-Rahmaan [55] :72).
Ath-Thabrani meriwayatkan dalam kitab Mujamnya dari Ummu Salamah, dia berkata, "Wahai Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang firman Allah : Huurun 'iin." Rasulullah saw berkata, "Huurun 'iin artinya mata yang indah dan jeli." Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang firmanNya : Kaamtsaalil lu'lu'il maknun." Rasulullah saw berkata,
"Artinya bersih sebersih mutiara yang tak pernah disentuh tangan." Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang firmanNya : Fii hinna khairaat hisaan."

Rasulullah saw berkata, "Baik akhlaknya dan cantik wajahnya." Aku berkata lagi, "Tolong terangkan kepadaku tentang firmanNya : Kaannahunna baidhun maknuun." Rasulullah berkata, "Kelembutan kulit mereka seperti kulit yang ada di bagian dalam kulit telur." Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang firmanNya : Uruban atrooban." Rasulullah saw berkata, Mereka yang di dunia sudah tua renta, di surga menjadi gadis-gadis yang sebaya." (Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani, dari Bakar bin Sahl Ad-Dimyathi, dari Umar bin Hasyim Al-Hassan, dari Hasan, dari bapaknya, dari Ummu Salamah, dia berkata, "Aku mengingatnya.").
Itulah gambaran tentang karakteristik dari bidadari surga. Di samping itu, juga ada karakteristik khusus yang tak dimiliki oleh wanita dunia, di antara karakteristik khusus wanita surga itu adalah :
"Suci dan disucikan," sebagaimana firman Allah swt, "Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci." (QS. Al-Baqarah [2] : 25). Mereka tidak memiliki sejumlah kotoran atau mengalami proses sekresi seperti halnya wanita dunia, misalnya haidh, nifas, buang air kecil atau buang air besar, ludah, dahak, peluh, serta kentut, baik yang berbunyi maupun tidak. Penuh CINTA, dalil yang berkenaan dengan ini adalah firman Allah swt dalam surat
Al-Waaqi'ah [56] : 37, "Penuh cinta lagi sebaya umurnya."
Gadis ABADI, dalam surat An-Naba ayat 33, diterangkan maksud dari gadis-gadis remaja yang sebaya adalah mereka tidak pernah mengenal uban atau tua, bahkan setiap pekan mereka akan bertambah cantik dan menawan.
Tidak Mata Keranjang (QS. Ar-Rahmaan [55] : 56) dan hanya tinggal di dalam rumah. Inilah yang seharusnya menjadi kaca perbandingan bagi setiap mu'minah, sang bidadari begitu extra dalam menahan pandangan dan tidak pernah ke luar dari istananya. Tubuhnya wangi dan bercahaya. Dalam riwayat Bukhari dalam Kitab Shahihnya, Rasulullah saw bersabda, "Seandainya salah seorang dari wanita surga menampakkan diri ke bumi, niscaya akan bercahaya antara bumi dan langit dan niscaya antara bumi dan langit itu dipenuhi
dengan bau wangi. Tutup kepala wanita surga saja lebih baik daripada dunia dan segala isinya." (Diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abi Dunya).
Do'a bidadari untuk para suami mereka di dunia, dalam Kitab Maraasilnya, 'Ikrimah meriwayatkan, "Sesungguhnya para bidadari berdo'a untuk para suami mereka saat para suami mereka masih berada di dunia. Mereka berkata : Ya Allah, tolonglah dia dalam menjalankan agama, hadapkan dia dengan hatinya untuk taat kepadaMu, dan sampaikan dia kepada kami, demi kemuliaanMu, wahai Rabb Maha Penyayang di antara semua yang penyayang."
Subhanallah... Demikianlah karakteristik wanita surga itu. Untuk para wanita, seharusnyalah kita terbetik rasa iri dengan para bidadari tersebut, agar termotivasi untuk menjadi wanita muslimah yang taat pada Allah dan RasulNya. Sekarang kalau sudah begitu, apa yang ada di benakmu, wahai mukminah???
***
Wanita Dunia Bisa Lebih Baik dari Bidadari Surga

Surga adalah hak asasi atas muslim yang beriman dan beramal shaleh. Surga dipersembahkan khusus bagi hamba-Nya yang taat, baik dari kaum pria maupun wanita. Begitu pula dengan seorang wanita jika ia berniat untuk berhijrah menjadi seorang mukminah sejati. Perlombaan untuk menjadi lebih baik dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya adalah hak asasinya
sebagai seorang hamba. Dengan melihat karakteristik sang bidadari, seharusnyalah hal tersebut menjadi cermin bagi setiap wanita dunia. Bidadari adalah makhluk yang tercipta mirip dengan bangsamu, wahai wanita, tapi ketahuilah engkau bisa lebih baik dan lebih mulia darinya, Insya Allah. Ingatlah
firman Allah swt dalam surat At-Tiin ayat 4, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya."
Maka dari itu, berusahalah, berlombalah, dan bersegeralah dalam ketaatan kepada Allah swt agar engkau lebih anggun daripadanya. Di antara jalan yang dapat ditempuh adalah MENJAGA KESUCIAN. Jagalah permatamu, wahai mukminah, janganlah kau umbar dan kau jual dengan harga yang murah, apalagi harga itu adalah harga duniawi yang kotor.
Milikilah rasa penuh cinta. Tumbuhkanlah cinta itu hanya kepada Allah serta mempersiapkan cintamu itu untuk seorang laki-laki yang akan menjadi suamimu atau telah sah menjadi suamimu. Janganlah terjerat dan terperangkap dengan rayuan gombal dan cinta buta, sebab hal itu hanya akan menggoreskan luka di hatimu. Jagalah dan tundukkanlah pandanganmu, karena wanita dunia yang menyakiti suaminya dengan memandang pria lain (sekalipun terpaksa), merupakan wanita yang memiliki kekurangan dan kehinaan dalam dirinya. Maka pantaslah jika suaminya (yang shaleh) akan direbut oleh para bidadari surgawi.

Terima kasih Bidadari Dunia juga surgaku insya Allah...

Sesaat setelah kuselesaikan do'a-do'a dalam shalat malamku, kuhampiri isteriku yang masih terlelap dalam tidurnya. padahal biasanya saat seperti ini isteriku telah menyelesaikan do'a-do'a malamnya.

“Mungkin hari ini hari yang melelahkannya..(pikirku) Kutatap dalam-dalam wajah isteriku, tampak semburat kelelahan di wajahnya. Memang beberapa hari ini anak kami selalu rewel di malam hari, karena demam yang menyerangnya. Tapi di balik kelelahannya, masih kulihat senyum dalam tidurnya. Memang benar nasihat bijak yang sering kudengar, ”Jika kau sedang marah pada seseorang, maka tataplah wajahnya disaat tidur, niscaya kemarahanmu akan sirna”. Malam ini kubuktikan nasehat bijak itu. Menatap wajahnya disaat tidur seperti ini, membuatku sulit untuk mempertahankan kemarahan jika kami sedang berselisih paham.

Sejenak kuteteskan air mataku. Wanita ini begitu sabar mendampingiku, dalam susah dan senang kehidupan keluarga kami. Teringat saat pertama kali kami menikah, pekerjaan yang kujalani saat itu harus aku tinggalkan, karena sesuatu yang menurutku sangat prinsip, menyangkut sistem kerja yang diterapkan di perusahaan tempat aku bekerja. Saat itu usia pernikahan kami baru 3 hari. Dengan sabarnya dia berkata ”Ya, sabar aja bi.. rezeki itu kan datangnya dari Allah, lewat jalan apapun juga kalau Allah swt telah menentukan maka pasti akan sampai juga ke kita..”

Hari demi hari yang mungkin menurutku menyulitkannya, dapat dihadapinya dengan sabar. Uang belanja yang tidak seberapa harus bisa dipotong untuk cicilan rumah dan cicilan kredit motor yang menjadi kebutuhan bagi kami karena posisi rumah kami yang tidak dijangkau kendaraan umum. Tapi hal itu tak membuatnya jadi berhenti berkreasi dalam memasak, dengan bahan seadanya tetap dapat dihasilkan menu masakan yang lezat menurutku. Hingga akhirnya kondisi keuangan keluarga kami mulai membaik seiring hadirnya buah hati kami. Walaupun tetap ada masa sulit yang harus dihadapinya, yaitu kesabarannya harus diuji lagi. Setelah seminggu anakku lahir, isteriku harus kehilangan ibunya, menghadap Allah swt (meninggal).

Alhamdulillah..
Tak terasa tahun ini menjadi tahun ketiga dalam pernikahan kami.

Sesaat ku tersentak dan tersadar dari lamunanku. Isteriku bangun dari tidurnya, seiring gema puji-pujian shalawat di masjid komplek perumahan kami terdengar merdu. Terima kasih isteriku.. terima kasih bidadari surgaku.. kau telah merelakan waktumu untuk menua bersamaku.. mendidik anak-anak kita agar tetap selalu memberikan manfaat.. untuk pengembangan umat.

Ya Allah bantu kami.. agar kami selalu dapat terus bersyukur akan segala nikmat yang Engkau berikan kepada kami.

"Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-NYA.
Setiap waktu Dia dalam kesibukan." ( QS.Ar-Rahman: 29)

Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang
menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru, " Ya Allah!"

Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir; kendaraan menyimpang
jauh dari jalurnya; dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya,
mereka akan menyeru, " Ya Allah.. ! "

Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka
yang tertimpa akan selalu berseru, " Ya Allah..!"

Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan
digeraikan, orang-orang mendesah, " Ya Allah.. !"

Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa
menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka
pun menyeru , " Ya Allah..!"

Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup
dan jiwa serasa seolah tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus
Anda pikul, menyerulah, " Ya Allah..! "

Kuingat Engkau saat alam begitu gelap gulita,
dan wajah zaman berlumuran debu hitam
Kusebut asma-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang,
dan fajarpun merekah seraya menebar senyuman indah

Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang
menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggudah-
gulanakan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat illahi rabbi.

Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan,
julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke
arah-Nya untuk memehon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain
hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya.
Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi
menegang, dan iman kembali berkobar-kobar.
Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya, keyakinan akan
semakin kokoh. Karena,
(Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya.) QS. Asy-Syu'ra:19

Allah : Nama yang paling bagus, susunan huruf yang paling
indah, ungkapan yang paling tulus, dan kata yang sangat berharga.
(Apakah kamu tahu ada seseorang yang sama dengan Dia
(yang patut disembah) ? ) QS.Maryam : 65

Allah : Milik-Nya semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan,
kemuliaan, kemampuan, dan hikmah.
(Milik siapakah kerajaan pada hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa
lagi Maha Mengalahkan) QS. Ghafir : 16

Allah: dari-Nya semua kasih sayang, perhatian, pertolongan, bantuan,
cinta dan kebaikan.
(Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah lah
datangnya) QS. An-Nahl: 53

Allah: Pemilik segala keagungan, kemuliaan, kekuatan dan keperkasaan.
Betapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf,
Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arwah
Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna,
akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabb ku

Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan
kesedihan itu awal kebahagian, dan sirnakan rasa takut ini menjadi
rasa tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju
keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan.

Wahai Rabb, anugerahkan pada mata yang tak dapat terpejam
ini rasa kantuk dari-Mu yang menentramkan, tuangkan dalam jiwa yang
bergolak ini kedamaian, dan ganjarlah dengan kemenangan yang nyata.
Wahai Rabb, tunjukanlah pandangan yang kebingungan ini kepada
cahaya-Mu, bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu
merapat ke hidayah-Mu!

Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang pasti datang dan
memancar terang, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan
secercah sinar kebenaran. Hempaskan semua tipu daya setan dengan
bantuan bala tentara-Mu!

Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah
kegundahan dari jiwa kami semua!

Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera,
hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal, hanya kepada-Mu
kami memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan.
Cukuplah Engkau sebagai Pelindung kami, karena Engkaulah
sebaik-baik Pelindung dan Penolong.

0 komentar:

Posting Komentar

Website Syababul Huda Mahabbah Qolbu 2011