Sejenak kita bertanya pada diri sendiri


Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuhu.
Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Semoga Shalawat dan salam dari Allah swt tetap tercurah kpd Manusia terhebat, pemimpin kita Baginda Nabi Rasulalloh Muhammad Sholallohu'alaihi wasallam. Kepada Ahlul baitnya,sahabat serta umatnya. dan mudah mudahan kita semua termasuk didalamnya.Allohumma amiin.

Saudara-saudariku, tatkala urusan dunia sedang menghantui kita, urusan akhirat sering kali tertimbun oleh lapisan-lapisan kepentingan yang penuh fatamorgana. Saya teringat oleh sebuah taujih yang disampaikan oleh saudara kita. Semoga dengan nasihat yang kembali saya tulis ini, mampu menerangi hati kita agar senantiasa istiqamah menjalankan perintah-perintahNya.

Saudaraku, saat sepeda motor mewah dan mulus yang kita miliki tergores, goresannya bagai menyayat hati kita. Saat kita kehilangan handphone di tengah jalan, separuh tubuh ini seperti hilang bersama barang kebanggaan kita tersebut. Saat orang mengambil secara paksa uang kita, seolah terampas semua harapan.

Tetapi saudaraku, tak sedikit pun keresahan dalam hati saat kita melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah. Kita masih merasa tenang meski terlalu sering melalaikan shalat, kita masih berdiri tegak dan sombong meski tak sedikit pun infaq dan shadaqah tersisihkan dari harta kita, meski di sekeliling kita anak-anak yatim menangis menahan lapar. Saudaraku, ada apa dengan kita?

Saudaraku, kata-kata kotor dan dampratan seketika keluar tatkala sebuah mobil yang melaju kencang menciprati pakaian bersih kita. Enggan dan malu kita menggunakan pakaian yang terkena noda tinta meski setitik dan kita akan tanggalkan pakaian-pakaian yang robek, bolong, dan menggantinya dengan yang baru.

Tetapi saudaraku, kita tak pernah ambil pusing dengan tumpukan dosa yang mengotori tubuh ini, kita tak pernah merasa malu berjalan meski wajah kita penuh noda kenistaan, kita pun tak pernah tahu bahwa titik-titik hitam terus menyerang hati ini hingga saatnya hati kita begitu pekat, dan kita pun tak pernah mencoba memperbaharuinya. Saudaraku, ada apa dengan kita?

Saudaraku, kita merasa tidak dihormati saat teguran dan sapaan kita tidak didengarkan. Hati ini begitu sakit jika orang lain mengindahkan panggilan kita. Terkadang kita kecewa saat orang lain tidak mengenali kita meski kita seorang pejabat, pengusaha, kepala pemerintahan, tokoh masyarakat, bahkan orang terpandang. Kita sangat khawatir kalau-kalau orang membenci kita, dan berat rasanya saat orang-orang meninggalkan kita.

Tetapi juga saudaraku, tidak jarang kita abaikan nasihat orang, begitu sering kita tak mempedulikan panggilan adzan, tak bergetar hati ini saat lantunan ayat-ayat Allah terdengar di telinga. Dengan segala kealpaan dan kekhilafan, kita tak pernah takut jika Allah Yang Maha Menguasai segalanya membenci kita dan memalingkan wajahNya, kita pun tak pernah mau tahu, Baginda Rasulullah mengenali kita atau tidak di Padang Masyhar nanti. Kita juga, tak peduli melihat diri ini jauh dari kumpulan orang-orang shaleh dan beriman.

Saudaraku, tanyakan dalam hati kita masing-masing, ada apa dengan kita? Nasihat ini selalu saya simpan, saya buka ketika hati sedang kalut dan bimbang oleh urusan dunia.

Astaghfirullahal'adziim...
Ya Allah, ampuni dosa-dosa hamba.


Mudah mudahan ada manfaatnya..Wassalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuhu.

0 komentar:

Posting Komentar

Website Syababul Huda Mahabbah Qolbu 2011