Tubuh wanita itu indah. Menjadi penggoda bagi semua pria normal. Betapapun hebatnya pria, dia akan tergulai lemas dihadapan wanita. Sungguh Allah telah menciptakan kelebihan dan keindahan yang tiada taranya pada hambanya. Terutama kaum hawa. Namun, apakah keindahan itu harus diperlihatkan kepada semua orang? Bagaimana seorang pria bisa tahan dengan godaan yang diperlihatkan aurat wanita kepadanya. Bukankan sudah banyak bukti pemerkosaan dan pelecehan terhadap wanita yang berawal dari terbukanya aurat. Lantas salah priakah yang tidak mampu menahan syahwat!
Sungguh luar biasa Allah, telah memberikan aturan yang apabila kita cermati, maka aturan tersebut justru akan semakin meningkatkan derajat wanita. Aturan itu adalah bagaimana wanita harus menutupi auratnya.
“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu,” Al- Ahzab: 59.
Terus bagian mana yang boleh diperhatikan? Kalau itu Rasulullah telah menjelaskannya. “Jika anak perempuan telah cukup umurnya, maka dia tidak boleh dilihat oleh mereka, kecuali muka dan kedua telapak tangannya hingga pergelangan.”(H.R. Abu Daud).
Batasan pada muka, leher,dan dada
“Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasanmu seperti orang jahiliyah yang terdahulu.”
“Hendaklah mereka (perempuan) menjulurkan jilbab hingga menutup dada-dada mereka.”
Wangi-wangian
“Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina, dan tiap-tiap mata itu adalah zina.” Riwayat Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Hibban.
Kalau begitu kepada siapa wanita boleh memperlihatkan auratnya?
“Dan janganlah memperlihatkan perhiasan mereka kecuali kepada suami-suami mereka, atau bapak-bapak mereka, atau bapak-bapak mertua mereka, atau anak-anak lelaki mereka, atau anak-anak lelaki suami mereka (anak tiri), atau saudara-saudara lelaki mereka, atau anak-anak saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita (rekan-rekan sejawat atau yang berkhidmat) dengan mereka, atau hamba sahaya mereka, atau orang-orang lelaki yang menjadi pengikut mereka yang tidak mempunyai syahwat (nafsu) kepada perempuan, atau anak-anak yang belum timbul birahinya apabila melihat aurat perempaun.” An-Nur:31
Jika kita cermati di dalam Al-Quran, beberapa kali Allah menyebut aurat wanita sebagai perhiasan. Perhiasan adalah sesuatu yang indah. Dan Allahlah yang telah menciptakan keindahan wanita itu melekat padanya. Apakah kalian (kaum wanita) tidak mau bersyukur atas kelebihan yang diberikan Allah kepada kalian? Apakah kalian tidak mau menjaga perhiasan yang diberikan oleh Allah?
Berikut lampiran terdapat ilustrasi gambar bagaimana kesalahan dan yang seharusnya menutup aurat bagi wanita. Gambar tersebut banyak disadur dari Unit Penerbitan Munirah.
Jilbab bukanlah berarti merendahkan martabat wanita, melainkan meninggikannya serta melindungi kesopanan dan kesuciannya
Enam kriteria jilbab menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah:
1. Menutup aurat seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan
2. Longgar tidak menampakkan bentuk tubuh
3. Tebal tidak transparan
4. Model tidak glamour
5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
6. Tidak serupa dengan pakaian non-muslim
Dikirim oleh seorang sahabat : Siti Sarah Nuralfijalillah Sukmadi pada 21 Februari 2011 jam 15:27
melalui Email Admin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar